MENERBITKAN BUKU SEMAKIN MUDAH
MENERBITKAN BUKU
SEMAKIN MUDAH
Pertemuan ke : 23 KBMN 28
Hari/Tanggal : Rabu,
1 Maret 2023
Tema
: Menerbitkan buku
semakin mudah di penerbit Indi
Narasumber :
Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.
Moderator
: Nur Dwi Yanti, S.Pd.
Alhamdulillah pada malam hari ini Rabu,
1 Maret 2023 kita masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk mengikuti
kegiatan KBMN pertemuan ke-23 dalam keadaan sehat walafiat. Pada pertemuan
malam ini materi akan dibawakan oleh bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd dengan tema Menerbitkan buku semakin mudah di penerbit Indi.
Beliau lahir di Jakarta 30 Juni 1992 dan
kini tinggal di Bekasi dan berprofesi sebagai guru
SDN Sumur Batu 01 Pagi Jakarta. Ngeblog sejak 2009. Telah menulis 3 buku solo
dan 13 buku antologi. Ketua Komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional. Relawan
Pengurus Pelatihan Belajar Menulis PGRI. Om Lan adalah panggilan akrab Tim TSO,
dengan usia semuda ini beliau sudah memiliki segudang profesi dan karya.
Puluhan tulisan sudah dimuat diberbagai media cetak. Sebagian besar dimuat di
Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer. Ada juga yang dimuat di Harian
Kompas, Kedaulatan Rakyat, Warta Kota, Media Indonesia dan Majalah Hidup. Yang pada malam hari
ini kita juga akan ditemani oleh moderator cantik yaitu ibu Nur Dwi Yanti,
S.Pd.
Pada pertemuan kali ini ditujukan
bagi peserta yang hendak meluncurkan buku solo. Moderator menjelaskan jika
peserta mengalami kendala tentang pemilihan penerbit yang professional, dapat
berkonsultasi, namun moderator juga sudah memilih penerbit Indi, karena
kerjanya sudah terbukti bagus dan memuaskan. Menerbitkan buku di penerbit Indi
atau independen dapat menjadi pilihan yang menarik jika para sahabat ingin
mengontrol proses penerbitan dan distribusi buku srcara mandiri. Alasannya
karena banyak kemudahan bagi penulis, jika melalui penerbit mayor tentu saja
harus siap menanti dengan kriteria tersebut, sehingga buku dapat diterima dan
masuk kualifikasi di penerbit mayor. Jika penulis memilih penerbit Indie,
penulis dapat mengajukan secara individu atau kelompok dan mengontrol
distribusi sesuai keinginan, namun tetap mempersiapkan draf buku sebelum
mengajukannya.
Menerbitkan buku sekarang ini semakin
mudah karena adanya penerbit Indi yang menerima naskah tanpa seleksi. Pada
zaman dahulu ketika penerbit Indi belum eksis seperti sekarang ini hanya tahu
bahwa penerbit buku yang ada hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo,
Erlangga, Elex media, andi dan lain sebagainya. Penerbit mayaor mrnerapkan
seleksi naskah sehingga belum tentu naskah kita diterima. Memang itu dilakukan
agar penerbit mayor mendapatkan naskah yang benar-benar berkualitas dan
diperkirakan akan laku dipasaran. Tahap seleksi naskah menjadi tantangan
untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang mencoba mengirim
naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor.
Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima
pun proses penerbitannya sangat lama.
Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut dengan:
· Naskah pasti diterbitkan
· Proses penerbitan mudah dan cepat
Menerbitkan
di penerbit mayor bisa lebih dari setahun prosesnya, Kalau di penerbit Indi
dalam hitungan bulan saja. Untuk penulis pemula yang baru pertama kali akan
menerbitkan buku, bisa dicoba mengawali di penerbit indie. Jika bukunya cepat
terbit akan menjaga semangat menulis. Akan ada waktunya kita perlu merasa
upgrade jika sudah sering menerbitkan di penerbit indi. Tentu kita perlu
tantangan lagi dalam menulis. Barulah penerbit mayor tepat untuk penulis yang
ingin upgrade.
Beruntung di KBMN PGRI kita juga
punya narasumber Prof. Eko Indrajit yang bisa membantu kita untuk tembus ke
penerbit Mayor yaitu Penerbit Andi. Jadi begitulah penerbit Indi dan mayor
saling mendukung untuk para penulis.
Kelebihan atau ciri-ciri penerbit Indi
1.
Tidak ada seleksi naskah
2.
Proses terbit cepat (1-3 bulan)
3.
Biaya penerbitan bervariasi tergantung ketentuan dan fasilitas
penerbitan
4.
Biaya cetak ulang dan ongkir ditanggung penulis
5.
Penulis menentukan sendiri harga bukunya
6.
Tidak memasarkan buku di toko buku
7.
Penulis yang harus memasarkan sendiri bukunya jika ingin bukunya
laris
Bagi
penulis pemula tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian
memiliki buku karya sendiri. Memang kalau di penerbit indi, kita perlu keluar
biaya-biaya untuk mendapat fasilitas
penerbitan, atau jika ingin cetak ulang. Tapi itu memang konsekuensi
dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab
penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.
Adapun ketentuan penerbit Indi antara lain:
1. Biaya penerbitan
2. Fasilitas penerbitan yang didapat penulis
3. Batas maksimal jumlah halamanan
4. Ketentuan dan biaya cetak ulang
5. Apakah dapat Master PDF
6. Jumlah buku yang didapat penulis
Alasan
narasumber menghubungkan peserta ke penerbit Indie antara lain:
· Belum ada
referensi penerbit Indi
· Memilihkan
penerbit yang terjangkau, berkualitas, dan terpercaya
· Membantu
komunikasi ke penerbit
· Memberipengalaman
menerbitkan buku yang memuaskan
Beliau sering mendapat cerita kasus hambatan yang dialami peserta KBMN dalam menerbitkan buku yaitu:
· biaya mahal
· biaya murah bahkan gratis diawal, namun jadi mahal akhirnya
· ketidakjelasan nasib naskah setelah berbulan-bulan
· ketentuan berubah2 tidak sesuai dengan di awal.
· ada ketentuan yang tidak disampaikan di awal
Melihat
kasus-kasus tersebut maka saya membantu bapak/ibu memilihkan penerbit yang
sudah terpercaya dengan harga terjangkau dan mengawal sampai naskah terbit
menjadi buku.
Narasumber menyampaikan daya tarik dari penerbit ini:
1. Biaya terjangkau, tidak perlu sampai jutaan rupiah
2. Jumlah maksimal halaman sangat banyak yaitu 280 hal A5. Jadi bapak/ibu tidak kena biaya tambahan halaman walaupun bukunya setebal 280 halaman A5.
3. Penerbit ini menjualkan buku terbitannya di tokopedia dan shopee
Pesan beliau menerbitkan buku perlu waktu untuk proses terbit. Bukan seperti fotokopi yang sehari jadi.
Untuk
itu jangan minta ada deadline kapan buku harus terbit. Misalkan karena untuk
kenaikan pangkat, buku diminta agar terbit secepatnya. Jadi peserta KBMN tidak perlu
merasa sendirian dalam proses penerbitan buku. Beliau siap untuk mendampingi
dan menjawab berbagai pertanyaan seputar proses penerbitan. Sehingga peserta merasa
tenang bahwa buku pasti akan terbit. Akan tetapi harus memperhitungkan waktu proses
penerbitan sampai 3 bulan jika ISBN, karena ISBN sekarang prosesnya ketat
P1.
Imro'atus Sholihah_Jombang. Apakah yang membedakan antara penerbit Indi, Self
Publishing, dan Mayor? Jawabnya
Sebenarnya bisa dilihat dari ciri-ciri penerbit Indi. Penerbit mayor
kebalikannya penerbit indie Sebagai contoh: penerbit indie tidak memasarkan
buku terbitannya ke toko buku. Penerbit
mayor memasarkan buku ke toko buku
1. Apakah syarat
naskah memperoleh ISBN? Jawabnya Harus kita sadari bahwa naskah yang dapat ISBN
adalah naskah yang tujuannya diedarkan secara luas Bukan untuk intern suatu
instansi/lembaga
2. Bolehkah buku
solo berasal dari resume 20 pertemuan saja? Boleh
3. Untuk buku solo
yg berasal dari resume tentunya judul resume beda-beda jadi apa perlu
dikelompokkan dulu berdasar yang dekat tema materinya? Dan semua gambar, dll yg
ada di setiap resume dimasukkan ke template? Jawabnya dipersilakan keputusannya
ada di masing-masing. Bisa dikelompokkan berdasarkan jenis tema, bisa juga
tidak usah dikelompokkan. Untuk gambar sebaiknya dipilah yang penting saja.
Karena kalau di penerbit saya, maksimal cantumkan 10 gambar saja
2. Apkah ini yang
dimaksud, mengapa Perpusnas menghambat pemberian ISBN, karena mencetaknya cuma
sedikit (boleh dikatakan tidak dipublikasikan?
3. Seandainya
seperti saya butuhnya bukan hanya 4 (2 utk saya, 2 untuk Perpusnas), tetapi
juga akan saya pasarkan pada Mhs. saya, wong memang buku teori? Bagaimana
prosedrnya, bayar putus (hanya mencetak sesuai kebutuhan. atau royalti,
seandainya itu bisa terus tiap tahun?
Jawabannya.
1. Tulisan tetap melalui editing penerbit, tapi edit ringan saja tidak mendalam. Artinya yang diedit adalah hal-hal yang sangat terlihat secara sekilas.
2. Harus diakui, betul begitu. Maka kita harus posisikan naskah akan diedarkan secara luas.
3. Mencetak sesuai kebutuhan. Biaya cetak ibu yang bayar, Silakan ibu tentukan sendiri harga jualnya
Sungguh luar biasa Pak Brian, apa yang
telah disampaikan sangat membantu para penulis untuk bisa menerbitkan buku solo
dengan cara yang mudah dan memuaskan. Terima kasih banyak atas pemaparan
materinya semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua pembaca pada
umumnya.
Semoga semuanya diberi kesehatan dan
kelancaran dalam menyelesaikan aktivitasnya….
Salam literasi…….
Siap terbit resumenya 👍
BalasHapusmakasih banyak ya bunda selalu memberikan motivasi buat saya...
Hapus